Lombok, Kamis – 31 Mei 2012.
Setelah perjalanan hebat di hari pertama, kami akhirnya sampai di Lembar (Lombok) pada Kamis – 1 Juni 2012, pukul 03:00 WITA #uyee. Kami harus bersaing dengan truck, mobil dan motor untuk dapat keluar dari kapal ferry.Lega rasanya saat akhirnya kami bisa menikmati segar dan dinginnya udara malam lombok :).
Tujuan utama kami adalah Gili Trawangan, ini disebut2 sebagai surganya Lombok. Menurut info yang kami dapat, untuk sampai di Gili kami harus naik boat dari Dermaga Bangsal. Dan untuk menuju kesana dapat dicapai menggunakan taksi dengan tarif IDR 200.000 – IDR 250.000, atau naik angkutan umum sebanyak 4 kali dengan ongkos total IDR 35.000 – 45.000. Tapi setelah celingak-celinguk, memantau kesana-kesini, hanya kegelapan yang ada, angkutan umum maupun taksi tidak ada yang terlihat. Akhirnya kami memutuskan untuk bertanya kepada petugas kapal mengenai akses untuk sampai ke dermaga bangsal. Sang petugas menghantarkan kami ke mobil yang biasa disewakan, setelah negosiasi yang alot dengan sang supir, akhirnya kami deal di antarkan sampai bangsal dengan ongkos IDR 200.000.
Perjalanan menghabiskan waktu sekitar 40 menit (karena malam hari), dan di sepanjang perjalanan sang supir pun banyak bercerita. Mulai dari makanan khas, tempat wisata, sampai dengan cidomo (sebutan untuk dokar di Lombok). Pukul 04:00 WITA kami sampai di Dermaga Bangsal. Kesan pertama gw adalah horror, why? because… sunyi senyap, yang ada hanya kapal2 yang diikat ditepian dan terombang-ambing oleh ombak, gag ada satupun orang yang terlihat disana. OMG!!! But, thanks God, tidak seperti Bali, Lombok berpenduduk mayoritas muslim, setelah terbengong-bengong sebentar, kami bergegas untuk mencari asal suara sholawat-sholawat yang berkumandang, karena itu pasti berasal dari masjid.
Pukul 06:30 WITA, kami keluar dari masjid, mencari makan karena perut yang sudah ribut terus. Setelah ngobrol-ngobrol dengan para jama’ah masjid, kami mendapat rekomendasi untuk makan nasi campur di warung depan masjid. Dan karena gw tidak cocok dengan rasa pedas, gw pun harus membeli kecap extra. Selesai makan, kitapun kembali menuju dermaga bangsal, loket buka pukul 08:00 WITA. Tiket public boat untuk sampai ke Gili Trawangan adalah @IDR 10.000 dengan waktu tempuh perjalanan sekitar 40 menit.
Setelah di ayun-ayun dengan buaian ombak, akhirnya kami pun sampai. Taarrraaaaa!! Welcome To Gili Trawangan :D. Kesan pertama gw adalah ini benar-benar pulau wisata, heheh. Tidak buang2 waktu, kami bergegas mencari tempat penginapan, tentu saja kita tidak memilih penginapan yang benar2 dipinggir pantai, karena harganya pasti selangit. Kami berjalan masuk ke dalam perkampungan warga hingga akhirnya menemukan “TIGA DARA HOMESTAY”. Apa yang terpikir dibenak kalian? Pasti kalian pikir pemilik dari homestay ini adalah 3 wanita jelita kan? hehehe,, ternyata kami menemukan lebih dari itu, kami menemukan sesosok lelaki yang mengembang :D, bukan, bukan badannya yang ngembang, tapi rambutnya -___-“. Baiklah, dia mengenalkan dirinya sebagai Ibo Marley, hahah, pokoknya lucu2 bego gag jelas gitu deh orangnya :D. Tarif di homestay ini adalah IDR 50.000 per orang per malam. Kami pun langsung meminta Ibo untuk mengatur penyewaan sepeda dan snorkling. Untuk sepeda selama sehari @IDR 35.000, dan untuk snorkling 3 pulau (Gili Trawangan, Gili Meno, Gili Air) @IDR 100.000.
Pukul 10:00 WITA, kami berangkat dengan di angkut Glass Bottom Boat (boat yang dasarnya menggunakan kaca sehingga kita bisa melihat keindahan bawah laut dari boat) bersama peserta snorkling lainnya (bule pastinya) yang kurang lebih sekitar 20 orang. Titik point pertama di Gili Trawangan, kami snorkling bebas selama 30 menit. Titik point kedua di Gili Meno, kami dibimbing oleh petugas dan harus mengikutinya. Disini selain terumbu karang yang indah terdapat pula penyu2, mulai dari yang kecil hingga yang besar. Dan titik point yang ketiga adalah Gili Air, tapi kami udah gag kuaaattttt, dan gag ikut nyebur disini, mabok air asin kali yaa :D. Dan endingnya adalah kami beserta rombongan makan siang di Gili Air. WOW! Amazingly The Three Gilis!! Airnya benar2 berwarna biru dan hijau emerald dengan terumbu karang yang sangat indah.
Kami sampai di homestay sekitar pukul 14:00 WITA, dan sudah ada 3 sepeda berjejer di homestay. Setelah mandi dan solat kami pun beristirahat sejenak untuk melepas lelah. Tujuan selanjutnya adalah hunting sunset :D. Bersepeda kami bertiga, bertiga pula kami menggunakan penutup kepala : Gw-topi pantai, BP-blangkon, Agus-kupluk, heheh. Sudah ada tempat yang menjadi centre point untuk melihat sunset disini. Sekali lagi, amazingly The Gili :D. Setelah puas dengan sunset, kami pun melanjutkan bersepeda mengelilingi pulau. Waktu yang dibutuhkan untuk mengelilingi pulau ini dengan sepeda hanyalah 30 menit, iyah ini pulau kecil, tapi awas banyak ranjau disini, ranjau nya adalah pasir licin dimana kita harus turun dan menuntun sepeda karena sepeda akan terpeleset jika dikendarai.
Sekitar pukul 18:30 kami selesai mengitari pulau. Dan kami pun langsung menemukan Food Festival, keren yah?? heheh. Jadi setiap malam disini ada banyak sekali penjual makanan dan kita nyebutnya Food Festival :D. Soal harga, menurut gw wajar yah, waktu itu kami bertiga makan dengan 1 ikan bawal besar, 1 ikan lele jumbo, 3 nasi + lalapan, dan 3 teh botol, hanya merogoh kocek sekitar IDR 50.000 (lupa sih tepatnya), wajar banged kan? 😀 Setelah makan, kami pun kembali ke homestay, solat, berbincang sebentar, lalu terlelap, berisitirahat menyambut hari esok….